ku puji kau wahai yang terbiasa memurung
padahal langit tak sedang mendung,
kupuji kau wahai yang cantik saat merenung
dan indah nya engkau wahai yang berbalut kerudung.
paras melankolis,
yang membuat hati makin ter iris
senyum manis,
tak pernah habis.
bayang mu hadir tatkala mata ku kemayu
tergores kesadaran,senyum mu hadir bak sandaran
seluruh tentang mu,akan menjadi pesta pengantar tidur ku
kuingat satu persatu tentang molek nya tubuh mu
di sisa sisa kesadaran ku,jemari ku menari di dataran wajah mu yang berseri
berserta realita
bahwa kau adalah milik nya