cinta
luka itu indah
darah yang memerah
membias kelangit di cumbu sinar rembulan
daun-daun bambu menggelitiki
dan sungai mendesah jernih
engkau telah merobek dengan sembilu
dengan senyum manis teramat tulus
luka itu manis sekali
aku selalu ingat bagaimana kau membelaiku
sambil meremas-remas dan memutar usus ku
darah ku terkesiap lagi
jika cambuk mendera di tulang belulang
aku akan menyebut nama-mu
ber ulang-ulang
dengan penuh cinta