sebab tuhan menciptakan malam untuk berteduh
maka izin kan aku untuk mensyukurinya dengan cara
berteduh dari sisa elegi ku
telah kupatahkan sayap harapan, agar bersama ku,
ia tenggelam ke dalam mimpi yang kelam.
terbang kesana kemari,
bebas terhempas udara sore, melayang ke arah temaram memuram
menuju malam, pengharapan masih terpangku di sudut jendela
memandangi bulan perlahan naik.
terimakasih atas rentetan senyum dan mata indah mu
malam ini, semua itu ku abadikan dalam larik dan sajak ku
jangan khawatir, jika kau lupa akan alasan mu tak lagi tersenyum
kemari lah, senyum mu telah ku ukir sebagai prasasti keindahan yang pernah ku buat
tak perlu buku ke ajaiban dunia untuk membuat mu bertahan
cukup, di mataku..
matamu tak akan pernah ku buat berkaca kaca