
sebuah papan catur,
hitam putih di dataran nya
tak perlu bidak untuk berjalan di alas nya
masalah telah bermain di hitam putih nya
kadang kita bahagia, kadang pula harus menuai kecewa
melangkah di kedua warna
menanti sang masalah mengambil gilir
mengikuti sang takdir, yang tak kunjung hadir
kasih, jika dikau jera
melangkah keluar lah
tak mengapa, biar ku susuri sang hitam
seorang diri
agar kau lancar menapaki bahagia
izin kan lah aku, kasih
berjalan di lajur barat cakrawala
agar dari kepergian ku
kau hadir lagi di alas ufuk timur
setelah dari kepergian mu,
tinggal kan lah aku seorang diri
mencoba bersinar sendiri
renta, menua, bersama senja
dan pada akhir nya mati
di penghujung langit kelabu